Multimedia Revolution: From Qube To Sony Internet TV
Author Note
This review based on an article by Mirabito, Michael and Morgenstern, Barbara L. “The Cable And Telephone Industries And Your Home.” On The New Communication Technologies: Applications, Policy, And Impact. Fifth Edition. Oxford: Elsevier, 2004, pg. 209-217.
Correspondence concerning this review should be addressed to Wasi Zada, Department of Marketing Communication, Bina Nusantara University, Class 04 PHO, Jalan Anggrek Cakra.
ABSTRACT
Revolusi multimedia merupakan implikasi konsep konvergensi media yang pada awalnya dikemukakan oleh Nora dan Mine (1980) dengan term telematique (telematik) untuk menggambarkan kombinasi antara komputer dan teknologi komunikasi. Konsep ini menggambarkan studi media konvensional di mana kecenderungan konvergensi media telah mulai diperlihatkan ketika televisi muncul sebagai media massa. Integrasi terjadi pada audio digital, visual, dan informasi teks pada semua jaringan data tujuan di mana media massa interaktif adalah salah satu area terjadinya konvergensi komputer dan teknologi komunikasi yang mendatangkan implikasi cukup penting bagi perkembangan teknologi komunikasi. Konvergensi media interaktif pada mulanya terjadi melalui talk show radio melalui konvergensi radio dan telepon. Konvergensi media akan terus berkembang dari waktu ke waktu dengan media yang lebih beragam – contohnya konvergensi media televisi, radio dan telepon; konvergensi interaksi media komputer dan telepon; konvergensi televisi dan computer; dan konvergensi yang saat ini tengah berkembang yaitu konvergensi antara telepon mobile, internet, radio, dan televisi.
INTRODUCTION
Apakah Internet menyediakan layanan penuh untuk mendukung kebutuhan hiburan Anda? Akankah kita pada umumnya akan terus menggunakan media yang hanya memiliki satu jenis fungsional? (MAM, 213)
Pertanyaan yang tertera di atas adalah salah satu dari berbagai macam masalah yang belum dapat dipecahkan solusinya semenjak munculnya Internet sebagai media massa yang kompleks. Seperti yang kita ketahui Internet adalah sebuah kolam informasi yang terus melebar yang membuat masyarakat pada saat ini dapat memanfaatkannya dengan berbagai macam media/saluran komunikasi (MAM, 212).
Konvergensi menyebabkan perubahan radikal dalam penanganan, penyediaan, distribusi, dan pemrosesan seluruh bentuk informasi baik visual, audio, data dan sebagainya (Preston, 2001). Teknologi informasi pada era konvergensi media telah berhasil menggabungkan sifat-sifat teknologi telekomunikasi konvensional yang bersifat massif dengan teknologi komputer yang bersifat interaktif.
METHOD
Metode yang penulis gunakan dalam membuat tinjauan merupakan metode kualitatif dengan pendekatan observatif, yakni pengamatan dan pencatatan secara sistematik. Data dikumpulkan dari studi kepustakaan, studi dokumentasi, dan sumber berita.
Tantangan yang penulis hadapi adalah penelitian yang sulit yang harus dilakukan seteliti mungkin dalam memahami makna, proses, dan peranan konsep tinjauan yang dibahas.
ANALYSIS AND DISCUSSION
Awal Mula Penggabungan Hiburan dan Informasi
Qube. Qube pada mulanya adalah sebuah gagasan yang diluncurkan pada tahun 1970 di Columbus, Ohio yang memberikan kebebasan pada audiens untuk mengontrol pilihan yang sesuai dengan kebutuhan dan kepuasan audiens secara personal. Karakteristik yang paling unik dari televisi kabel Qube adalah sifatnya yang interaktif, misalnya, pada pemilihan umum saat presiden Jimmy Carter sedang berpidato, audiens Qube diberikan keypad dan memberikan pertanyaan-pertanyaan dari alat tersebut dan kemudian hasil dari pertanyaan-pertanyaan tersebut diproses dan ditabulasi. Fungsi televisi kabel Qube yang lain adalah memberikan fasilitas pemesanan perbelanjaan dan perbankan yang bisa dilakukan di rumah. Meski perusahaan televisi kabel Qube kemudian meninggalkan rencana ambisius mereka pada tahun 1982, fenomena Qube memberikan kontribusi yang sangat besar dalam menentukan konsep penggabungan hiburan terpadu dan utilitas informasi (MAM, 211).
Set-top box (STB). Pesawat televisi dulunya tidak bisa berguna dengan baik tanpa adanya Set-Top Box. Generasi set-top box merupakan generasi yang muncul pada tahun 1980 yang tingkatnya sedikit lebih canggih dari televisi interaktif. Set-top box adalah alat yang menghubungkan televisi dengan sumber sinyal eksternal, dan mengubah sinyal menjadi konten yang kemudian menjadikan konten tersebut menjadi gambar di layar kaca. Set-top box menyerupai peralatan komputer yang memiliki kecanggihan user-interface. Berbagai perusahaan computer telah memberikan kontribusi terhadap perkembangan set-top box dari waktu ke waktu hingga sekarang ini. Yang harus diingat dari penemuan STB adalah potensial viabilitas, yang muncul pertama kali semenjak STB diluncurkan, adalah walaupun sekarang kita sudah menggunakan penerima sinyal secara digital dan tidak lagi menggunakan STB, kita akan selamanya bergantung pada bentuk perangkat keras (hardware) dalam bentuk kondisi dan layanan apapun. Saat ini Sony dan perusahaan lain sedang mengembangkan sistem pengiriman sinyal baru, yang lebih menekankan pada peningkatan infrastruktur kabel dan STBs untuk memberikan peningkatan layanan yang lebih baik (MAM, 212).
Era Konvergensi Teknologi
Teknologi adalah elemen yang paling kuat dalam faktor era konvergensi media sekarang ini. Sedangkan elemen lain yang memberikan dampak besar pada pertumbuhan konvergensi adalah peran perusahaan-perusahaan besar. Peran perusahaan besar dalam konvergensi teknologi dipengaruhi oleh perkembangan teknologi itu sendiri dan keadaan pasar yang semakin kompetitif. Sebagai contoh besarnya peran perusahaan dalam konvergensi media adalah – perusahaan software yang bergabung dengan badan penyiaran; dan perusahaan computer yang telah bermitra dengan produsen peralatan televisi (MAM, 211).
Contohnya adalah perusahaan vendor elektronik, yaitu Sony, yang bersedia bekerja dengan Google dan menyediakan perangkat dan konten untuk Google TV yang dinamakan Sony GT1 di mana tidak mungkin untuk perusahaan Google merancang produk kontennya sendiri. Sebagaimana layar komputer, televisi Sony GT1 telah memiliki peramban Internet serta aplikasi-aplikasi, seperti game. Pengguna bisa mencari video, musik, foto, dan film dari Internet, saluran televisi kabel lokal, atau televisi satelit. Konten-konten multimedia itu juga bisa disimpan langsung pada hard disk lokal (Tempo, 12 Feb 2011). Televisi Sony GT1 bisa terhubung dengan konsol game, set-top box (STB), pemutar Blu-ray, dan sebagainya. Alat ini dilengkapi keyboard sebagai remote control. Selain qwerty, keyboardnya juga memiliki trackpad seperti yang yang ada pada laptop. Kemudian, ada juga tombol kendali media (play, pause, re-wind, dll) serta tombol fungsi lainnya. Selain lewat keyboard, kendali juga bisa dilakukan melalui smartphone.
Fenomena Sony Internet TV lazim disebut sebagai konvergensi karena bergabungnya media telekomunikasi tradisional (televisi) dengan internet sekaligus. Televisi telah terintegrasi dengan Internet dan mengalami konvergensi dengan komputer. Fokus televisi bukan lagi sekadar penampil saluran tradisional, tapi juga sebagai media interaksi dengan dunia maya dan sebagai Internet TV serta menayangkan media berbayar dari Internet.
Digitalisasi adalah kunci dasar dari konvergensi di era teknologi, karena seluruh bentuk informasi maupun data diubah dari format analog ke format digital sehingga dikirim ke dalam satuan bit (binary digit). Karena informasi yang dikirim merupakan format digital, konvergensi mengarah pada penciptaan produk-produk yang aplikatif yang mampu melakukan fungsi audiovisual sekaligus komputasi. Maka jangan heran jika sekarang ini komputer dapat difungsikan sebagai pesawat televisi, atau telepon genggam dapat menerima suara, tulisan, data maupun gambar tiga dimensi.
CONCLUSION
Berkembangnya teknologi komunikasi dan informasi membawa tren baru di dunia industri komunikasi yakni hadirnya beragam media yang menggabungkan teknologi komunikasi baru dan teknologi komunikasi massa tradisional. Pada aspek praktis maupun teoritis, fenomena yang sering disebut sebagai konvergensi media ini memunculkan beberapa konsekuensi penting. Di aspek praktis, konvergensi media bukan saja memperkaya informasi yang disajikan, melainkan juga memberi pilihan kepada khalayak untuk memilih informasi yang sesuai dengan selera mereka.
Pada aspek teoritis, konvergensi menimbulkan perubahan signifikan dalam ciri-ciri komunikasi massa tradisional atau konvensional. Media konvergen memadukan ciri-ciri komunikasi massa dan komunikasi antarpribadi dalam satu media sekaligus. Akibatnya, ciri utama media massa yang menyebarkan informasi secara masif menjadi lenyap. Arus informasi yang berlangsung menjadi makin personal, karena tiap orang mempunyai kebebasan untuk memilih informasi yang mereka butuhkan.
Problem mendasar dari regulasi konvergensi media dalam konteks ini terkait dengan seberapa jauh masyarakat mempunyai akses terhadap media konvergen, seberapa jauh masyarakat mempunyai hak untuk mengakses media konvergen, dan seberapa jauh distribusi media konvergen mampu dijangkau oleh masyarakat. Namun dalam konteks yang lebih luas, konvergensi media sesungguhnya bukan saja memperlihatkan perkembangan teknologi yang kian cepat, melainkan konvergensi memberikan kesempatan baru kepada publik untuk memperluas pilihan akses media sesuai pilihan dan selera mereka.
BIBLIOGRAPHY
Primary Texts:
Mirabito, Michael and Morgenstern, Barbara L. “The Cable And Telephone Industries And Your Home.” On The New Communication Technologies: Applications, Policy, And Impact. Fifth Edition. Oxford: Elsevier, 2004, pg. 209-217.
References:
Preston, Pachal. Reshaping Communications. Thousand Oaks: Sage, 2001.
Sinaga, Deddy. “Ini Era Televisi Cerdas.” On Tempo, 12 Februari 2011. Jakarta.
Internet Websites:
Admin. “Sony GT1 TV Internet & Blu-ray Player Internet TV Pendukung Google TV.” Beritateknologi.com. 2010. 12 October 2010.
<http://www.beritateknologi.com/sony-gt1-tv-internet-blu-ray-player-pendukung-google-tv/>
Irawan, Toni. “Konvergensi Antara Internet Dan Televisi.” Bataviase.co.id. 2010. 14 October 2010.
<http://bataviase.co.id/node/419273>
Wikipedia. “Set-Top Box.” Wikipedia.org.